Sebuah kisah nyata yang di publikasikan di koran-koran Arab.
Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri dan dia
meminta kepada koran agar tidak mencantumkan namanya dia hanya ingin agar
orang-orang mengetahui kisahnya. Dia mengisahkan :
Aku sedang di kampus dengan teman-teman dan punya banyak
hubungan dengan gadis-gadis, pada suatu waktu aku bertemu dengan seorang gadis
dan melakukan hubungan terlarang dengannya, aku terus melakukannya sampai dia
menjadi hamil karenaku, dan ketika keluarganya mengetahui perkara ini, serta
ketika gadis itu menceritakan tentang hal ini kepada keluarganya, saudaranya
datang menghajarku, kemudian aku berkata kepadanya : “Aku tidak mengenal
gadis ini, carilah orang lain yang menghamilinya.” Kemudian aku meninggalkannya
dan pergi, dan karena mereka tidak mempunyai bukti untuk membuktikan
kesalahanku, mereka meninggalkanku. Aku melupakan kejadian ini, tahun-tahun
berlalu, aku pulang ke rumah pada suatu hari dan menemukan ibuku pingsan di
lantai, aku mencoba menyadarkannya, tetapi kapanpun dia sadar, dia berteriak
dan pingsan lagi, aku menyadarkannya kedua kalinya, tapi lagi-lagi dia
berteriak dan pingsan, aku mencobanya untuk yang ke tiga kali sampai aku berkata
:
“ibu, apa yang terjadi?”
dia berteriak dan berkata : “saudarimu!”
aku berkata : “apa yang terjadi dengan saudariku?”
dia berkata : “dia dihamili tetangga,”
Aku pergi mengunjungi tetangga itu dan aku mulai
menyerangnya sampai dia berkata padaku, sebuah kalimat yang seperti anak panah
yang menghujam hatiku, tahukah engkau apa yang dia katakan ?
Dia berkata : ” aku tidak mengenal adikmu, coba tanyakan
orang lain yang menghamilinya”
Subhanallah hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada
keluarga gadis di kampus bertahun-tahun lalu, balasan tergantung amalan
perbuatan. Dan begitulah, aku mengalami depresi yang berat setelahnya, kemudian
setelah bertahun-tahun aku memutuskan untuk menikah, setelah bertunangan dan
menikah, kami siap untuk pesta pernikahan, pada hari pesta pernikahan aku
mendapatkan kejutan, bahwasanya calon pengantinku pernah melakukan zina
sebelumnya, dia berkata padaku : “tutupi keburukanku semoga Allah juga menutupi
keburukanmu.”
Aku berkata kepada diriku sendiri “sudah ya Rabbi cukup, cukup,
cukup, aku sudah menjalani hukumanku.” Aku menghela napas mencoba menelan
cobaan yang berat ini, dan aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku sampai
dia melahirkan seorang bayi perempuan yang bagaikan rembulan, kemudian ketika
dia telah berusia 6 tahun, anakku datang dari luar dengan menangis, apa yang
terjadi, penjaga rumah telah mempemperkosanya, laa hawla wa laa quwwata illa
billah.
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya
itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. ( Al Anfal : 30 )
Kisah Pemuda di Zaman Nabi
Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina!”
Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “Diam
kamu! Diam!”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah.”
Pemuda itu pun mendekat lalu duduk.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Relakah
engkau jika ibumu dizinai orang lain?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” sahut pemuda itu.
“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka
dizinai.”
Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah
engkau jika putrimu dizinai orang?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!” pemuda itu kembali
menjawab.
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka
dizinai.”
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara
perempuan mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka
dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai?”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul!”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka
dizinai.”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah,
ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.”
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi
tertarik untuk berbuat zina. (Hadits riwayat Ahmad).
Lihatlah hikmah yang indah dari nabi kita terkasih, Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Saudara saudariku… Jangan katakan hal ini terlalu banyak
bagi orang yang tidak taat. Jangan!
Gadis dari kampus yang berzina dengannya di awal cerita juga
punya saudara yang sedih akannya. Jadi Allah memberikannya hukuman kepada
saudari si pemuda? ya! Dan dia akan mempunyai seorang suami, yang akan Allah
tes kepada istrinya. Dan gadis itu juga mempunyai ayah yang hatinya hancur
karenanya, jadi Allah memberikan tes juga kepada putrinya! Pahala tergantung
dari amal perbuatannya. Jadi dia harus membawa hukuman atas perbuatannya. Dan
untuk orang-orang yang tidak bersalah dalam kisah ini, maka itu cobaan untuk
mereka. Allah mengangkat derajat mereka dan menghapus dosa-dosa mereka
karenanya. Saudara/saudariku, Tuhan kita cemburu untuk wanita. Subhanallah! Dan
Dia akan membalaskan dendam untuk mereka. Jadi berhati-hatilah.
Sebuah hadits menyebutkan: “Wahai anak Adam!
Jika engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi
bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku
dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan
sepenuh bumi”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar